Kasih Dan Sayang
Ada perasaan yang begitu menusuk hati saat
melihat seorang ibu tanpa suami bekerja untuk anaknya. Dia ingin anaknya
menjadi orang yang terpandang (sukses) dimata orang lain.
Ibu, mungkin kita tak pernah tahu apa yang
dirasakannya, kita hanya tahu perasaannya saat dia sedang merasa senang. Dia
tak pernah mengungkapkan perasaannya kepada siapapun. Hanya memendam jauh di
dalam hatinya. Dia sering berkata ‘apa yang kamu rasakan katakanlah padaku’.
Itulah yang membuat ibu lebih sering mendengar anaknya dari pada anaknya untuk
mendengarkan ibunya.
Perhatian dan kasih sayangnya tak pernah lepas dari kehidupan yang di jalani oleh anaknya. Dia selalu merasa senang saat melihatnya
anaknya tersenyum ataupun tertawa meskipun pada saat itu pula dia sedang merasa
letih yang sangat. Dia pulang untuk melihat anaknya bukan untuk apapun.
Dengan dorongan kasih sayang itulah yang
membuat seorang anak ingin berbuat baik dan bercita-cita ingin membuat orang
tua bangga terhadap dirinya. Meskipun berat demi orang tua di jalani dengan hati.
Ketika orang tua mendapatkan sakit anaknya
pasti ingin mengobatkan ibunya, meskipun anaknya harus turun kejalanan untuk
mendapatkannya. Sesudah orang tua sembuh pasti orang tua kita berkata ‘terima
kasih ya nak’. Tapi apa yang kita lakukan kepada orang tua tak akan pernah
mampu untuk membalas kebaikan dan kesabaran orang tua kita.
Ketika anaknya sudah berumah tangga dan
mempunyai rumah sendiri, anaknya seperti lupa akan ibunya. Tetapi orang tua
slelu ingin melihat anaknya di saat apapun. Bagi orang tua melihat anaknya adalah obat dari segala obat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment