Cinta Budaya Indonesia
Labels:
Acara,
cerita pelajar,
cerpen,
nganjuk
·
Teet… teet…
teet… {bel tanda masuk kelaspun telah berbunyi dengan keras}.
Tak seperti biasanya, kali ini bu Eni datang dengan seorang anak perempuan di sampingnya.
“Anak anak kali ini di kelas kita akan kedatangan murid baru, Tisya silahkan perkenalkan dirimu” Kata bu Eni.
“Hai semua! pekernalkan namaku Putri Anastisya, kalian bisa memanggilku Tisya, aku pindahan dari Jakarta” Kata Tasya sambil tersenyum malu.
“Terima kasih Tisya, sekarang silahkan duduk di tempat yang kosong!” Perintah bu Eni. Saat mendengar kata kata bu Eni aku langsung terkejut, karena satu satunya tempat duduk yang kosong ada di sampingku.
Tak seperti biasanya, kali ini bu Eni datang dengan seorang anak perempuan di sampingnya.
“Anak anak kali ini di kelas kita akan kedatangan murid baru, Tisya silahkan perkenalkan dirimu” Kata bu Eni.
“Hai semua! pekernalkan namaku Putri Anastisya, kalian bisa memanggilku Tisya, aku pindahan dari Jakarta” Kata Tasya sambil tersenyum malu.
“Terima kasih Tisya, sekarang silahkan duduk di tempat yang kosong!” Perintah bu Eni. Saat mendengar kata kata bu Eni aku langsung terkejut, karena satu satunya tempat duduk yang kosong ada di sampingku.
“Namaku Neisya,
salam kenal” Kataku sambil mengulurkan tangan padanya.
“Tisya, salam kenal juga” Balasnya sambil mengambil uluran tanganku.
“Tisya, salam kenal juga” Balasnya sambil mengambil uluran tanganku.
Beberapa jam
kemudian...
Saat pelajaran sedang asyik asyiknya, tiba tiba bapak kepala sekolah datang membagikan formulir kegiatan Ekstrakulikuler.
“Kira kira, kamu pilih Extra yang mana, Tisya?” Tanyaku.
“Dance modern k-pop dong… kalau kamu?” Tasya balik bertanya.
“Pastinya, dalang wayang Indonesia dong…” Jawabku mantap.
“Hmmm… Dalang? Wayang? apa itu?”
“Dalang itu orang yang menggerakkan wayang, kalau Wayang itu termasuk kesenian budaya Indonesia, ngomong ngomong kenapa kamu memilih Dance modern k-pop?”
“Menurutku Dance modern k-pop itu seru dan gaul”
“Jangankan dance, nyanyi, akting dan melawak wayang pun bisa melakukannya”
“Oh, iya! kalau begitu aku mau coba dalang wayang Indonesia” Kata Tasya yang akhirnya menyetujui ucapanku.
Saat pelajaran sedang asyik asyiknya, tiba tiba bapak kepala sekolah datang membagikan formulir kegiatan Ekstrakulikuler.
“Kira kira, kamu pilih Extra yang mana, Tisya?” Tanyaku.
“Dance modern k-pop dong… kalau kamu?” Tasya balik bertanya.
“Pastinya, dalang wayang Indonesia dong…” Jawabku mantap.
“Hmmm… Dalang? Wayang? apa itu?”
“Dalang itu orang yang menggerakkan wayang, kalau Wayang itu termasuk kesenian budaya Indonesia, ngomong ngomong kenapa kamu memilih Dance modern k-pop?”
“Menurutku Dance modern k-pop itu seru dan gaul”
“Jangankan dance, nyanyi, akting dan melawak wayang pun bisa melakukannya”
“Oh, iya! kalau begitu aku mau coba dalang wayang Indonesia” Kata Tasya yang akhirnya menyetujui ucapanku.
Di ruangan dalang
wayang Indonesia…
Ketika sampai di ruang dalang wayang Indonesia, Tisya langsung tertawa terbahak bahak.
“Benda apa itu? Badannya kurus, tanganya panjang dan giginya tinggal satu, Ha… ha… ha…” Tanyanya.
“Itu lah keunikan yang dimiliki wayang, di negara manapun tidak ada lg yang seperti ini” Jawabku.
Ketika sampai di ruang dalang wayang Indonesia, Tisya langsung tertawa terbahak bahak.
“Benda apa itu? Badannya kurus, tanganya panjang dan giginya tinggal satu, Ha… ha… ha…” Tanyanya.
“Itu lah keunikan yang dimiliki wayang, di negara manapun tidak ada lg yang seperti ini” Jawabku.
Setelah
menunggu, akhirnya aku dan kawan kawan segera memainkan wayang {Tisya tidak
ikut, karena dia baru belajar}.
“Neisya, ternyata wayang itu keren ya, betul apa yang kamu bilang” Kata Tasya kagum.
“Sama sama”
“Neisya, ternyata wayang itu keren ya, betul apa yang kamu bilang” Kata Tasya kagum.
“Sama sama”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment